Ambon, disketapang.malukuprov.go.id : Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku Dr. Achmad Jais Ely, ST, M.Si. didampingi Kadis Perindag Provinsi Maluku yang diwakili Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Julinda H H Molly, S.Sos, M. Si dan Perwakilan dari Biro Perekonomian SETDA Maluku menyampaikan arahan singkat terkait Briefing Kegiatan Survey Stabilisasi Harga Minyak Goreng Pemerintah “MINYAKITA” kepada Tim Aksi Survey di lobi Kantor Disperindag Provinsi Maluku. Rabu, 17/05/23
Dalam arahan tersebut, Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Maluku menyampaikan agar seluruh tim dapat bekerja aktif di lapangan, sehingga hasil yangdidapatkan bisa dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan tertulis untuk kemudian dapat didiskusikan bersama saat rapat dengan Pimpinan OPD dan lembaga terkait lainnya.
Tim dibagi dalam tiga group dengan diberikan tugas yang sama, yakni mendata dan menanyakan harga MINYAKITA yang dijual oleh pedagang di Pasar Mardika, Kota Ambon.
Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Maluku ikut bergabung bersama kelompok tiga yang didampingi langsung Kabid PKTN Disperindag Promal. Dalam kunjungannya, beliau langsung menanyakan para pedagang satu persatu terkait harga MINYAKITA yang mencapai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp. 17.000,- per liter dan mencari tau apa yang menjadi penyebab naiknya harga tersebut.
Berdasarkan hasil survey, diketahui bahwa penyebab kenaikan harga MINYAKITA adalah karena pedagang mengeluarkan biaya transport lebih dan menerima barang dari tangan ke tangan. Untuk itu Tim Aksi Survey melakukan tindaklanjut Rapat Hasil Survey Stabilisasi Harga Minyak Goreng tersebut dan diharapkan dapat
menstabilkan harga MINYAKITA yang dijual oleh para pedagang di Kota Ambon sehingga dapat mencegah Inflasi.
Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan untuk menjawab 5 Instruksi Gubernur Maluku terutama pada poin pertama yaitu “Melakukan aksi 4K (menjaga dan memastikan Ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi dan Komunikasi yang efektif) “. (Humas Ketapang Maluku)